Gamesandroid.org.com – Bila kita ingin melihat betapa cepat perubahan yang terjadi dalam industri video game, maka kita harus mencoba melihat ke belakang dimana industri game mungkin tidak semasif dan sekompleks sekarang. Menengok ke 10 tahun lalu, atau di tahun 2009 di era dimana game mobile tidak sepopuler sekarang, kecepatan internet masih sangat pas-pasan sehingga mayoritas akan memilih bermain di warnet, dan tentunya microtransaction yang tidak segila sekarang.
Berikut ini Gamesandroid.org.com memberikan data game terbaik 10 Tahun terakhir ini :
Street Fighter IV
Siapa yang tidak mengingat Street Fighter IV? Seri dari game fighting terfavorit oleh para gamer di seluruh dunia ini mengalami lompatan yang besar terutama dari segi grafiknya di game ini. Dari yang semula hanyalah game 2D menjadi sebuah game 3D namun dengan tetap mempertahankan gaya art 2D untuk karakter maupun untuk detil lingkungannya. Sehingga meskipun melakukan lompatan yang lumayan jauh untuk grafiknya, game ini tetap terasa seperti game aslinya. Dibandingkan game fighting lainnya mungkin perubahan ini tidak terlalu wah mengingat rivalnya seperti Tekken sudah mengimplimentasikan 3D sejak awal, namun bagi para pecinta franchise Street Fighter tentunya game ini patut dikenang.
Uncharted 2: Among Thieves
Bagi para pemilik konsol Playstation 3 kehadiran seri Uncharted tentunya menjadi hawa segar bagi mereka yang ingin memainkan game ala Indiana Jones. Sempat disebut-sebut sebagai game copycat dari seri Tomb Raider, Pengembang Naughty Dog dengan percaya diri mengembangkan game aksi petualangan dan eksplorasi ini dengan style dan identitasnya sendiri. Game ini sendiri bahkan dianggap salah satu game terbaik yang pernah dibuat. Meskipun pada eranya pemilik Playstation 3 mungkin tidak sebanyak pemilik Playstation 4 sekarang, namun tentunya mereka sempat memainkan game masterpiece yang satu ini.
Point Blank
Beberapa waktu lalu kamu tentunya tahu bahwa kini game ini “dilahirkan kembali” ketika akhirnya mereka berpindah tangan dari Garena dan kembali ke Zepetto. Tepat 10 tahun sebelumnya, game FPS online ini datang ke Indonesia lewat Gamescool dan langsung mendapat respon yang sangat positif dari para gamer di Indonesia. Di masa ketika game online FPS masih sedikit jumlahnya di Indonesia, terlebih yang bersifat free-to-play dan bisa dimainkan PC dengan spesifikasi rendah yang tentunya sangat cocok dengan kondisi para gamer di masa itu. Alhasil game FPS dengan sistem “sewa senjata” ini pun meledak dan bahkan menjadi menu wajib di hampir semua warnet di seluruh Indonesia.
Borderlands
Bagaimana bila kamu menggabungkan game FPS dengan elemen RPG di dalamnya? Maka Borderlands inilah jawabanya. Menjadi sebuah proyek penggabungan yang ambisius meskipun diremehkan oleh para analis dan diprediksi akan gagal. Namun nyatanya game ini meledak begitu dirilis dan berhasil terjual lebih dari 30 juta kopi.
Perkiraan bahwa para fans FPS tidak menyukai elemen RPG dan sebaliknya ternyata salah besar dan bahkan akhirnya tren memasukkan elemen RPG ini digunakan di hampir semua game shooter dan bahkan open world setelahnya untuk menambah unsur usaha dari para gamer terhadap karakter mereka. Mungkin tidak terlalu banyak pemain Borderlands di Indonesia. Namun tentunya selalu menjadi waktu yang tepat bila kamu berencana untuk menjajal game hybrid FPS dan RPG ini. Apalagi kisah yang diambil oleh Borderlands bisa dibilang epik.
Baca juga : Game Terbaik Yang Menghiasi Hidup Mu Selama ini
Lost Saga
Siapa yang tidak tahu game fighting online yang satu ini, game ini tentunya menjadi salah satu dari banyak game-game online yang dulu sangat beken dan banyak dimainkan oleh para gamer Indonesia di warnet kala itu bahkan mampu bertahan hingga sekarang. Game ini sendiri awalnya dirilis pada 2009 meskipun baru masuk ke Indonesia pada 2011 lewat Gamescool.
Game ini pun mendulang kesuksesan di Indonesia selama beberapa tahun lewat gameplay kompetitif dan adiktif yang diusung. Elemen RPG dimana kamu bisa mengembangkan char yang digunakan juga menjadi nilai lebih bagi para pemainnya. Namun sayangnya kesuksesan game ini harus terusik ketika para cheater dan juga “suntik hero” pada 2016 yang menyebabkan banyak dari pemainnya yang memilih pensiun karena hal tersebut.
The Sims
Siapa yang tidak tahu seri The Sims, game yang awalnya hanyalah simulasi membangun ini berkembang sangat pesat hingga berubah menjadi game yang mensimulasikan kehidupan. Dan Electronic Arts serta Maxis sangat totalitas ketika game ketiga ini dibuat sejak tahun 2006. The Sims 3 sendiri mengalami lompatan besar dari seri sebelumnya, mulai dari grafis yang tentunya mengalami peningkatan, fitur kostumisasi yang kini semakin bebas dan detail mulai dari karakter, rumah, bahkan aspek-aspek lain seperti sifat, pendidikan, kelebihan dll bisa dikostumisasi. Belum lagi dunia open world yang memberikan dirimu kebebasan untuk melakukan berbagai macam hal di kota tersebut memang menjadi nilai plus yang bahkan melebihi dari penerusnya The Sims 4 yang mungkin tidak terasa sebebas game ini.
Tom Clancy’s H.A.W.X
Game yang berfokus pada peperangan udara memang tidak banyak, dan yang paling terkenal tentunya adalah Ace Combat. Namun dengan sifatnya yang kala itu menjadi eksklusif untuk konsol saja, para gamer PC tentunya mencari opsi lain dan Ubisoft hadir dengan game perang udara mereka yang berjudul H.A.W.X. yang merupakan adaptasi dari novel perang buatan Tom Clancy yang memang telah menjadi langganan adaptasi dari Ubisoft. Gamenya sendiri mungkin tidak terlalu wah jika dibandingkan dengan Ace Combat, begitu juga cerita yang meskipun menggunakan nama besar Tom Clancy namun ternyata tampil tidak terlalu memorable. Namun setidaknya game ini sendiri merupakan jalan keluar bagi para pengguna PC untuk memainkan game simulasi perang pesawat kala itu.
Idol Street
Kepopuleran AyoDance atau Audition Online di tahun 2007-an ternyata menarik publisher lain untuk merilis game serupa untuk menyaingi game yang terkenal lewat kostumisasi karakter dan interaksi sosialnya tersebut. Lyto yang dulu memang terkenal lewat game-game onlinenya yang laris manis di Indonesia seperti Ragnarok, Rising Force, dan Seal ini pun akhirnya merilis Idol Street.
Gamenya sendiri kurang lebih masih mirip dengan AyoDance, namun Lyto menambahkan beberapa fitur seperti disediakannya open-world dimana para pemain dapat berkeliling dengan lebih leluasa ketimbang AyoDance, selain itu dalam satu arena bisa dapat menampung lebih banyak pemain (hingga 30 orang) untuk bermain bersama. Game ini sendiri bahkan memiliki sekuel yaitu Idol Street 2 yang bisa kamu mainkan.
Bayonetta
Siapa yang tidak tahu Bayonetta? Protagonis wanita yang membawa image seksi dan sensual ini mungkin menjadi salah satu karakter wanita yang menjadi imajinasi para gamer cowo terhadap sosok “Wanita dewasa seksi”. Bila kamu merasa bahwa Bayonetta memiliki kesamaan style dan image yang mirip dengan Dante dari Devil May Cry maka kamu tidak sepenuhnya salah karena Bayonetta sendiri memang dikembangkan oleh Hideki Kamiya untuk Platinum Games pada 2007 dan dikembangkan lebih kurang 2 tahun sebelum akhirnya dirilis. Game ini sendiri awalnya adalah eksklusif untuk konsol, namun akhirnya diporting ke PC pada 2017 lalu.
Angry Birds
Untuk mengakhiri tentu tidak lengkap bila tidak ditutup dengan salah satu pionir game kasual di mobile yang bisa dibilang sangat meledak sejak awal dirilis eksklusif untuk Apple iPhone dan Nokia N900. Game yang sederhana dan mudah dipahami, level yang menantang, dan adiktif membuat game ini meledak di pasaran dan membawa arah baru bagi game mobile kala itu yang memang tengah mengalami transisi. Saking populernya game ini hingga diporting ke berbagai platform termasuk PC dan Windows Phone. Game ini pun mendapat banyak penghargaan dan termasuk sebagai game yang masih digemari hingga sekarang dengan berbagai sekuel dan bahkan diangkat menjadi film animasi.